Sabtu, 27 Maret 2010

Sylvia Likens [1949-1965] Part I - Likens vs Baniszewski


Kisah tragis remaja berusia 16 tahun bernama Sylvia Marie Likens dianiaya oleh ibu asuh [ Gertrude Baniszewski baca : Ban-i-SHEF-ski atau Ban-i-ZOO-ski atau SETAN sekalian ] dengan bantuan 6 anaknya [yang juga keturunan iblis layaknya sang ibu] hingga tewas.
Pembunuhan ini mengguncangkan seantero bumi khususnya warga Indiana, USA.

Siapakah Sylvia Likens ?

Sylvia Likens adalah anak ketiga pasangan Laster dan Betty Likens, dua kakaknya merupakan pasangan kembar “Danny” dan “Diana”, adiknya pun kembar yaitu “Jenny” dan “Benny”. Seperti remaja pada umumnya, Sylvia Likens atau “Cookie” begitulah panggilannya adalah remaja yang suka menari, bernyanyi [pada waktu itu band favoritnya adalah "The Beatles", dan lagu kesukaannya adalah "all the stars in the sky"] dan bermain rollerskate, juga senang ke gereja.

Keluarga Likens adalah keluarga dengan kelas ekonomi menengah dan pernikahan Laster dan Betty pun sering bermasalah. Dan seperti remaja lainnya, Sylvia pun pernah bekerja sebagai baby-sitter.

Siapakah Gertrude Baniszewski ?

Sebelum menikah namanya adalah Gertrude Van Fossan [ nampak keturunan Belanda, no wonder ada bakat penjajah di darahnya ]. Dia lahir di tahun 1929, merupakan anak ketiga dari enam bersaudara yang berasal dari “Lower-Class Family”. Ia lebih dekat dengan sang Ayah dibandingkan dengan ibunya, karena itu ia mengalami trauma saat ayahnya meninggal karena serangan jantung saat umurnya 11 tahun.
Gertrude keluar dari sekolah saat menikah dengan John Beniszweski dan hamil setelahnya. Gertrude dan John Beniszweski memiliki 4 anak namun pernikahan mereka hanya bertahan selama satu dekade. Sesaat setelah bercerai dengan John Beniszweski, Gertrude menikah lagi dengan Edward Guthrie, namun pernikahan mereka hanya bertahan selama 3 bulan, Edward menolak untuk bertanggung jawab mengurus anak-anak Gertrude yang tentu saja bukan anaknya. Tak lama setelah itu Gertrude dan John Beniszweski menikah lagi dan dikaruniai dua anak [LAGI!!], tapi lagi-lagi mereka bercerai. Namun setelah perceraian keduanya dengan John Beniszweski dia dekat dengan seorang pria yang jauh lebih muda darinya, yaitu Dennis Lee Wright yang berumur 23 tahun, sementara pada saat itu Gertrude berusia 37 tahun [ ya kaya Raffi Ahmad-Yuni Shara lah .. ]. Walaupun umur mereka ga match tapi mereka hidup bersama, Gertrude hamil dua kali, namun mengalami keguguran di kehamilan pertamanya. Gertrude melahirkan anak ketujuhnya dan sekaligus anak pertama dari Dennis Lee Wright, bayi tersebut diberi nama Dennis Jr. Namun setelah itu Dennis Lee Wright melarikan diri.
[FYI, selama hidupnya, Getrude mengalami 13 kehamilan dengan enam diantaranya mengalami keguguran. BUSET!]

Kondisi kesehatan Gertrude tidak terlalu baik, karena dia mengidap asma, bronchitis, dan nervous tension. Begitupun dengan kondisi perekonomiannya, ia harus mengatur sedikit uangnya untuk kehidupannya bersama tujuh anaknya, dia menjual jasa dalam menyetrika dan mengurus anak. Gertrude menyembunyikan rahasia bahwa anak ketujuhnya adalah anak ilegal atau lebih umum di Indonesia sebagai “anak haram”. Namun karena pria terakhir dalam hidupnya adalah Dennis Lee Wright, maka dia menamakan dirinya sebagai “Mrs Wright”.

Sylvia’s story called The Torturing Death of Sylvia Marie Likens.

Pada bulan Oktober tahun 1965, polisi di Indianapolis menerima telepon dari seseorang yang mengatakan bahwa seorang gadis telah meninggal, telepon tersebut berasal dari telepon umum. Penelepon adalah seorang remaja berusia <15 style="color: rgb(255, 0, 0);">“I’M A PROSTITUTE AND PROUD OF IT!” diperutnya, dan bukan hanya itu saja tapi juga terdapat angka tiga berukuran besar di dadanya. Kejahatan itu dilakukan oleh sekelompok remaja dan anak kecil dengan Gertrude Beniszweski sebagai pencetus kejahatan tersebut. Sylvia dan adiknya Jenny Faye Likens [yang mengidap polio dengan penopang di kakinya], sejak awal July 1965 diasuh oleh seorang janda beranak tujuh tersebut. Laster dan Betty Likens menitipkan kedua anaknya karena mereka merupakan pekerja carnival yang harus ke beberapa tempat untuk sementara waktu.

to be continued ….

Tidak ada komentar: