Minggu, 20 Juni 2010
The A - Team
Film ini merupakan serial yang cukup beken yang pernah ditayangkan di stasiun TV Amerika beberapa tahun yang lalu. Kini Film tersebut bisa kita nikmati di Bioskop.
Dengan setting Mexico dan Irak, film ini berkisah tentang Kolonel Hannibal Smith (Liam Neeson), ahli penyamaran memimpin kelompok untuk misi khusus yang memiliki kecepatan, keterampilan luar biasa untuk sebuah tim yang sangat eksentrik. Prajurit: Templeton "Face" Peck (Bradley Cooper), ia selalu mendapatkan apa yang ia mau; Baracas BA (Quinton "Rampage" Jaquemin), pengemudi berotot, dan HM "Howling Mad" Murdock (Sharlto Copley), seorang pilot berbakat dan bersertifikat yang berpura-pura menderita gangguan jiwa. Pasukan khusus mantan tentara ini dijebak untuk kejahatan yang tidak mereka lakukan, diburu tanpa henti oleh Kapten Charise Sosa (Jessica Biel), wanita yang pernah menjadi kekasih Face.
Film ini mendapat rating 7.9/10 di IMDb.. tertarik ? saksikan film ini di bioskop kesayangan anda!
PLP - A Nightmare before Graduation ?
"Oh itu guru PPL tuh, culun !"
"Ih ga enakeun !"
"Anjis jadi ngantuk euy!"
berbagai pandangan dari anak SMA menilai guru PLP memang lebih sadis dari teriakan ibu tiri cinderella. Dan hey sebentar lagi saya dan rekan-rekan seangkatan akan mengalami hal yang sama.
Gimana kalo anak SMA diam-diam nyembunyiin sepatu sampai saya harus mengajar dengan telanjang kaki. atau mungkin juga anak-anak sma itu akan menghabiskan waktu di kantin atau WC daripada belajar di kelas jika saya yang mengajar. Huaaaaaa scary !!
"Arie ga akan ke SMA Pasundan.. Pasti anak-anaknya baong, ogah ah!" saya mengeluh pada Emptys [Genggong yang telah menjadi sahabat terbaik di UPI selama kurun waktu 3 taun hhe lebay!]
"Ahh anak nakal mah di setiap sekolah mah ada aja rie !" saut Anggri Kusumawati atau disapa dengan Giw.
Walaupun memang benar tapi saya akan melakukan segala hal agar bisa PLP di negeri, setidaknya di negeri aturan untuk siswa lebih jelas.
Akhirnya di Bulan Januari Nadia, Gina dan saya mendaftarkan diri di suatu sekolah negeri yang letaknya tidak jauh dari rumah, saat itu saya merasakan keberuntungan yang sungguh tiada terkira. Horreee di negeri. Padahal itu sama sekali bukan keberuntungan -.-"
Mulai pertengahan Februari kita mulai melakukan observasi pada sekolah tersebut. lalu mempelajari karakter seluruh siswa.
Disana kita ketemu yang namanya Noviar, anak polos yang berasumsi bahwa kalau ingin naik kelas itu tinggal duduk diam di kelas dan masuk setiap hari, sementara pengetahuan dan wawasan adalah nomer terakhir yang harus dikuasai di sekolah.
Kemudian ada yang namanya Banuaji, anak yang lebih memilih bermain PB daripada belajar di sekolah.
"Wah bu dia mah juara PB sebandung!!!"Noviar memberikan informasi mengenai teman sebangkunya.
Ada Aldy yang selalu bilang "ngga ngerti Frau" dan saat dijelaskan lagi dia malah ngobrol dengan soulmate sehidup-sematinya 'Sam'.
Sam itu ngga pernah merhatiin tapi selalu bisa kalau ditanya .. Ruaaaarrrr biasaaa!!
sosok anak SMA yang nakal dan bakal bawa malapetaka terhapus sudah, tapi walau begitu PLP tetap Nightmare. Kenapa ?
Dunia guru memang mengerikan, jangan sangka ngegosip atau ngomongin temen sendiri cuma ada di dunia kampus. Di dunia guru malah lebih mengerikan. Malah ada yang saling jelek-jelekin demi keuntungan pribadi. Kasus ini pernah terjadi di suatu sekolah.
Ada seorang guru yang menyingkirkan rekan kerjanya karena apa ? karena guru yang satunya lagi lebih disukai oleh para siswa daripada dia sendiri yang telah bekerja lebih lama di sekolah tersebut.
Sekarang kalau ada yang nanya "Mau jadi guru rie ?"
"No Way. mendingan jadi artis!"
Review Personal Taste
Bagi yang suka nonton kemilau cinta kamila atau pun endless story kaya cinta fitri mendingan merubah kebiasaan tersebut dengan mulai menyaksikan serial korea ini.
Tinggal pinjem ke temen atau modal sedikit untuk membeli dvdnya di dvd shop terdekat.
Dengan 16 Episode, drama ini sukses membuat penonton tertawa sekaligus tergila-gila dengan pemeran utama pria yang tampannya luar biasa, dan saya yakin kalau Robert Patinson di ganti dengan aktor ini, Twilight Saga akan mengeruk lebih banyak keuntungan. Hahaa..
Park Kae In (Son Ye JIn) ialah seseorang yang mudah percaya pada orang walaupun berulang kali di khianati, ia di khianati oleh sahabatnya Kim In Hee (Wang Ji Hye) yang merebut pacarnya Han Chang Ryul (Kim Ji Suk), lebih gila lagi teman dan pacarnya ini menikah satu hari setelah Chang Ryul mengakhiri hubungannya dengan Kae In. Sayangnya Kae In mengetahui pernikahan itu pada hari yang seharusnya menjadi hari bahagia bagi In Hee dan Chang Ryul, saat mengetahui bahwa Chang Ryul menikahi sahabatnya sendiri, Kae In mengikuti pengantin tersebut sampai altar, setelah itu hari pernikahan menjadi malapetaka.
Lee Min Ho berperan sebagai Arsitek muda bernama Jeon Jin Ho, Jin Ho dan rekan kerjanya berniat mengikuti kompetensi design pada perusahaan milik Choi Do Bin (Ryu Seung Ryong). Jin Ho mendapat informasi bahwa direktur Choi suka dengan konsep Sanggojae milik Professor Park Chul Han (Kang Shin Il), karena itu Jin Ho mulai mencari informasi mengenai rumah unik milik Professor tersebut. Kemudian Jin Ho menyuruh rekan kerjanya No Sang Joon (Jung Sung Hwa) untuk pergi ke Sanggojae. Kabarnya Sanggojae didiami oleh putri semata wayang Park Chul Han. Tapi siapa sangka jika putri professor tersebut ialah wanita aneh bernama Park Kae In (Son Ye Jin) yang hampir merusak persiapan presentasi Jin Ho sekaligus wanita yang mengacaukan pernikahan Han Chang Ryul dan Kim In Hee pada tempo hari. Karena merasa kenyataan tersebut merupakan berita buruk, Sang Joon kembali ke kantor untuk melaporkan semuanya kepada Jin Ho.
Walaupun demikian Jin Ho tidak mengurungkan niatnya untuk mempelajari tentang Sanggojae. Jin Ho kemudian berpura-pura untuk menyewa salah satu kamar Sanggojae, awalnya Kae In merasa keberatan tapi setelah mengetahui bahwa Jin Ho merupakan seorang Gay, Kae In akhirnya menerima Jin Ho sebagai Roommate nya.
Tidak, Jin Ho sebenarnnya bukan Gay. Tapi apa boleh buat Jin Ho harus mengikuti pikiran Kae In bahwa dia adalah Gay agar tidak diusir oleh Kae In.
Kebiasaan Jin Ho yang selalu hidup sehat dan bersih berbanding terbalik dengan sikap Kae In yang berantakan dan ceroboh. Sehingga Jin Ho kemudian berpikir bahwa nama Park Kae In merupakan singkatan dari Girl who's not a human. Tapi seiring jalannya waktu Jin Ho malah mulai jatuh cinta pada Kae In, Kae In adalah seseorang yang selalu membuatnya tertawa di tengah hari-harinya penat. Sementara itu, Kae In terus menyesali bahwa ia terlahir sebagai seorang wanita bukan seorang pria, dia berpikir jika dia seorang pria mungkin Jin Ho akan menyukainya.
Walaupun karakter Jin Ho tidak jauh berbeda dengan karakter Goon Jun Pyo dalam Boys Before Flowers, namun Lee Min Ho dapat melepas karakter Goon Jun Pyo yang sudah melekat di mata penggemarnya.
Dan Son Ye Jin yang terbiasa dengan serial melodrama berhasil mengocok perut penonton dengan karakter Kae in sebagai gadis aneh, bodoh, polos dan ceroboh.
Sabtu, 17 April 2010
manusia dengan mulut iblis .
Status anak ingusan ini beredar di situs jaringan sosial beberapa waktu yang lalu tepatnya pertengahan Maret. Entah siapa nama aslinya tapi anak ini menggunakan ID Luckystreetpunk Slummppsilenttroff. Awal bulan lalu sih profile ni bocah blm diproteksi .. tapi sekarang kalau kalian liat .. kalian cuma bisa tau dia adalah orang sunda penggemar motor dan persib.
sayang banget orang sunda dicemarkan oleh kelakuan setan ini.
statusnya kasar banget dan miris .. dan ekspresi pertama kalau liat status ini *kaget sambil ngatain "bakal masuk kerak neraka"*
menurut informasi yang saya dapet dari discussion board 1.000.000 FACEBOOKER MENGUTUK KATA-KATA LUCKYSTREETPUNK SLUMMPPSILENTTROF
si anak ini pernah DO waktu SMP dan pindah ke SMP rancaekek .. kabarnya juga dia mahasiswa 2009 si suatu sekolah tinggi ilmu ekonomi .. dimanakah ? entahlah ...Orang tuanya pun udah kewalahan karena dia emang udah 'sarap' dari SMP .. tapi katanya sih udah tobat .. but who knows ???
liat aja yaa .. foto nya yang dibawah ini ..
dan menurut kalian dia ini cuma kemasukan setan atau memang setan beneran !!
Sabtu, 03 April 2010
Nyindir = PECUNDANG
orang itu dikasih mulut ya buat makan, buat ngomong ..
diciptain bahasa juga buat jadi jembatan komunikasi ..
sekarang udah punya mulut dan dikasih bahasa yang bener, tapi komunikasinya yang bikin ribet.
jaman sekarang ini orang kalo lagi bete sama temennya sama keluarganya cuma bisa nyindir, itu dikasih mata sama Alloh juga biar bisa komunikasi tatapan muka sama orang lain ga usah ngomong sama tembok tapi ngomongin orang lain. di islam juga hukumnya dosa. Dan sebenernya saya nulis di Blog ini juga dosa , soalnya saya juga lagi nyindir orang.Ehm ngga juga sih .. disini saya sebenernya lagi curhat tentang orang yang suka nyindir orang.
Apa salahnya sih ngomong ke orangnya langsung tentang mereka ? orangnya juga ngga akan langsung ngebunuh apa yang didengernya, malah nyindir itu lebih nyakitin orang lain, kalo ada yang ngerasa padahal bukan ngomongin dia kan dosa kita juga jadi double.
jadi buat saya orang yang suka nyindir itu mentalnya tempe ... pecundang !!
Sabtu, 27 Maret 2010
Personal Taste - Drama Terbaru Lee Min Ho
Bersiap-siap untuk menyaksikan drama korea terbaru yang dibintangi oleh aktor yang paling mempesona [i guess :D] "Lee Min Ho". Yup sebentar lagi drama koreanya akan tayang di Korea tepatnya pada tanggal 31 Maret 2010. Dia membintangi serial ini bersama Son Ye Jin [Summer Scent].
Lee Min Ho berperan sebagai Jeon Jin Ho, seorang pria normal yang berpura-pura menjadi gay agar bisa menjadi roommate Park Kae In, gadis yang ditaksir Jin Ho. Jin Ho seorang organisator yang hobi menyetrika dan dia paling bisa memahami perasaan wanita. Sementara itu Kae In dalah seorang cewek imut yang mudah percaya pada orang walaupun beberapa kali di bohongi dan dikhianati oleh orang-orang sekitarnya. Bagaimana jika Kae In mengetahui bahwa Jin Ho bukan seorang gay tapi pria normal yang sedang jatuh cinta padanya?.
Rencananya film ini akan tayang sebanyak 16 Episode. Kita tunggu penayangannya. Apa drama ini bisa sesukses novelnya ??? Kita lihat aja nanti :D :D
Panasonic Gobel Award 2010
Saya agak bingung juga dengan penghargaan untuk insan pertelevisian ini. Ajang yang mencari yang terbaik melalui poling sms .. ups memang bukan yang terbaik tapi terfaforit.Dan yang perlu diingat bahwa 'Terfaforit' bukanlah yang 'Terbaik'. Sangat disayangkan bahwa ajang ini dinilai bukan berdasarkan kredibilitas insan pertelivisian tapi ini seperti ajang untuk membuktikan siapa yang fansnya paling banyak. Ya itu pendapat saya. salah satu yang saya bingung 'Idola Cilik' itu sebenarnya program anak-anak atau program pencari bakat ? yang saya tau dua jenis tersebut berbeda. Ok memang idola cilik didalamnya terdapat banyak sekali anak-anak yang berbakat, dan saya lebih menghargai jika anak-anak tersebut diarahkan dengan lagu yang sesuai dengan usia mereka, umur 10 tahun tapi menyanyi lagu cinta-cintaan menurut saya itu terlalu berlebihan. Tapi bukan berarti idola cilik program yang tidak bagus.
Menurut saya ada beberapa yang kurang pas mendapatkan penghargaan bergengsi ini, namun ada yang memang berhak mendapatkannnya seperti Andi F Noya, yaa dibandingkan nominasi lainnya hanya Andi F Noya yang berkualitas, menurut saya, dan Talkshownya pun berbobot.
Mungkin kedepannya penghargaan ini bisa mencari yang terbaik bukan yang terfaforit.
ljimae [2008]
Drama kolosal ini dibintangi oleh Lee Joon Ki dan Han Hyo Joo, Tayang pada tahun 2008 dan memiliki rating tinggi selama penayangannya.
Cerita ini berkisah tentang seorang pemuda bernama Ryung yang memiliki masa kecil yang kelam. Saat ia kecil, ayahnya dituduh sebagai pemberontak sehingga dihukum mati di depan massa. Sementara ia ditolong oleh penduduk bernama Swe Dol dan Dani. Karena tekanan yang begitu berat ia mengalami hilang ingatan saat ia kecil dan melupakan identitasnya, karena hal itu Swe Dol [ayah angkat Ryung] mengganti namanya menjadi Ryung.
Saat dewasa Ryung mulai ingat dengan apa yang terjadi padanya serta pada keluarga kandungnya, ia mulai mencari pembunuh ayah kandungnya dan mencari ibu serta kakaknya yang diasingkan. Ia memasuki kediaman keluarga bangsawan hingga masuk ke kerajaan untuk mencari pembunuh dan pedang yang digunakan untuk membunuh ayahnya dulu. Sejalan dengan aksinya ia belajar bela diri pada Kong He dan belajar membobol kunci pada ayah angkatnya yang dulu berprofesi sebagai pencuri. Dalam setiap aksinya kadang ia mencuri harta bangsawan untuk menolong rakyat, setelah menjalankan aksinya ia selalu meninggalkan secarik kertas dengan lukisan pohon plum lalu rakyat menamai perampok tersebut dengan Iljimae, dalam sekejap Iljimae menjadi pahlawan di desa setempat.
Shining Inheritance [Brilliant Legacy]
Shining Inheritance a.k.a Brilliant Legacy merupakan salah satu drama korea yang memiliki rating tinggi di negara asalnya pada tahun 2009.
Kisah Go Eun Sung mirip dengan kisah klasik cinderella dengan perpaduan wanita cantik-pria tampan- ibu tiri - saudara tiri - dan ayah yang tiada.
Setelah ayahnya meninggal, ibu tirinya Baek Sung Hee mengambil alih harta ayahnya dan mengusir Go Eun Sung dan adiknya yang mengidap autis Go Eun Woo. Untuk menghidupi kehidupannya bersama adiknya, Go Eun Sung harus mencari pekerjaan, dengan bantuan temannya Lee Hye Ri, Eun Sung mendapat pekerjaan menjadi pelayan di Club malam, saat tengah bekerja Eun Sung mendapat kabar jika adiknya menghilang. Eun Sung harus mencari Eun Woo siang dan malam namun hasilnya nihil. Dalam pencarian itulah Eun Sung selalu dibantu oleh Park Jun Se. Kedekatan mereka bagi Eun Sung hanya sekedar kakak dan Adik. Menurut Eun Sung, Jun Se merupakan seorang kakak yang diutus oleh ayahnya dari surga untuk menolong Eun Sung. Tapi Jun Se mulai jatuh cinta pada Eun Sung.
Suatu ketika saat Eun Sung selesai bekerja ia mendapati seorang nenek yang terluka, Ia membawanya ke Rumah sakit tapi ternyata nenek tersebut mengalami hilang ingatan. Mau tidak mau Eun Sung menolong nenek tersebut dan mengijinkanya tinggal bersama. Tanpa disadari oleh Eun Sung bahwa sebenarnya nenek tersebut adalah direktur perusahaan yang bergerak di bidang makanan [Jang Sook Ja] sekaligus nenek dari Sung Woo Hwan, pria yang tasnya tertukar di pesawat sekaligus pembawa malapetaka yang mengakibatkan adiknya menghilang.
Setelah ingatan Jang Sook Ja kembali, ia mengajak Eun Sung tinggal bersama dirumahnya, secara otomatis ia akan bertemu Sung Woo Hwan setiap hari, setiap hari itu juga mereka bertengkar. Tanpa menyadari bahwa sebenarnya mereka saling peduli satu sama lain.
Untuk lebih jelas mending cari aja DVD nya ok !!
Sylvia Likens [1949-1965] Part IV - Pay what they have done
Setelah kasus itu terkuak, Gertrude Baniszewski ditahan atas kasus pembunuhan, begitupun dengan Paula Baniszewski, Stephanie Baniszewski, John Baniszewski, Richard Hobbs, Coy Hubbard juga beberapa remaja setempat seperti Anna Siscoe, Judy Duke, Randy Lepper, and Mike Monroe. Kebanyakan remaja memberikan kesaksian tapi saat mereka di tanya mengapa mereka menganiaya Sylvia, tidak ada alasan jelas selain " "Gertie told me to." [Gertie merupakan panggilan remaja sekitar kepada Gertrude Baniszewski].
Pengadilan menyatakan bahwa kasus ini merupakan pembunuhan kelas pertama dengan tersangka : Gertrude Baniszewski dan empat pengikutnya, Paula Baniszewski, John Baniszewski, Richard Hobbs, and Coy Hubbard. John baru menginjak usia 13 tahun.
Dan akhirnya kehamilan yang disembunyikannya terkuak, ia melahirkan anak perempuan dan diberi nama " Gertrude "
Dalam persidangan itu, Jenny Likens bersaksi atas perlakuan yang ia dan kakaknya terima, "I was scared. Gertrude just kept beating me.". Ia mengatakan bahwa ia terus diancam oleh Gertrude. "Gertrude threatened me if I told anyone, I'd get the same treatment Sylvia was getting."
Marie Baniszewski [ 11 tahun ], bersaksi bahwa dia tidak pernah melihat ibunya memukul, menendang dan menganiaya Sylvia, dia mengatakan bahwa anak-anak dan remaja yang melakukannya.
Gertrude mengorbankan anak-anaknya dalam kasus ini. Sayangnya akibat kesaksiannya, status Marie sebagai saksi menjadi terdakwa. Begitupun untuk Stephanie, ia dijatuhi hukuman atas pembunuhan sementara remaja lainnya mendapatkan hukuman atas penganiayaan.
John Baniszewski, Coy Hubbard, and Richard Hobbs dihukum atas pembunuhan tidak disengaja, dan mereka dijebloskan ke penjara.
Setelah duapuluh tahun dipenjara, Gertrude dibebaskan, dia mengatakan "I'm not sure what role I had in it . . . because I was on drugs. I never really knew her. [But] I take full responsibility for whatever happened to Sylvia." dia meninggalkan masa tahanannya pada tanggal 4 Januari 1985. kemudian pindah ke Lowa dan mengganti namanya menjadi Nadine Van Fossan, dia meninggal akibat kanker paru-paru di tahun 1990. "Some good news. Damn old Gertrude died. Ha ha ha! I am happy about that." Jenny Likens berkomentar demikian.
Richard Hobbs [Ricky Hobbs] yang memberikan tattoo di tubuh Sylvia meninggal di usia ke 21 karena kanker.
Coy Hubbard, mengalami nasib yang buruk akibat pembunuhan yang ia lakukan. ia sering keluar masuk penjara, dan terakhir ia di duga atas pembunuhan dua orang.
John Baniszewski merubah namanya menjadi John Blake, dia mendekatkan diri pada tuhan, dan menjadi seorang pastur.
Staphanie Baniszewski menjadi seorang guru, kemudian menikah dan memiliki anak seperti Paula.
Paula pindah ke Lowa dan memiliki peternakan kecil disana.
Sementara Jenny Likens mendaftarkan diri di program militer kemudian bekerja di sebuah Bank.
Lester dan Betty Likens bercerai di tahun 1967.
Betty Likens meninggal di tahun 1999, di usia 71 tahun
Benny Likens memiliki penyakit mental beberapa tahun setelah Sylvia tewas dengan mengenaskan, dia didiagnosa memiliki penyakit Schizophrenic. Ia meninggal selang 4 bulan dari kepergian ibunya. [Schizophrenic atau dalam bahasa Indonesianya yaitu Skizofrenia adalah suatu gangguan psikosis fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala psikotik yang khas dan oleh kemunduran fungsi sosial, fungsi kerja, dan perawatan diri. Skizofrenia Tipe I ditandai dengan menonjolnya gejala-gejala positif seperti halusinasi, delusi, dan asosiasi longgar, sedangkan pada Skizofrenia Tipe II ditemukan gejala-gejala negative seperti penarikan diri, apati, dan perawatan diri yang buruk.]
Kisah ini difilmkan di tahun 2007 dengan bintang utama Ellen Page sebagai Sylvia Likens dan Catherine Keener sebagai Gertrude Baniszewski.
[Catherine Keener Nominated for BEST PERFORMANCE BY AN ACTRESS IN A MINI-SERIES OR MOTION PICTURE MADE FOR TELEVISION for her role in "AN AMERICAN CRIME" ]
Sylvia Likens [1949-1965] Part III - Last Breath
Penganiayaan terhadap Sylvia terus berlanjut, Sylvia ditelanjangi oleh Gertrude di depan anak-anaknya dan di depan Ricky Hobbs [remaja sekaligus teman dekat Gertrude], mereka memasukkan botol soda pop pada ****** Sylvia [T.T T.T dasar biadab !!!]. Tapi aksi tersebut dihentikan oleh Stephanie [ Setidaknya Stephanie memiliki sedikit belas kasihan terhadap Sylvia].
Sylvia tidak diperbolehkan untuk menggunakan kamar mandi, dan tentu saja Sylvia membuang air di kasurnya, dan Gertrude murka akan hal itu.[DASAR WANITA GILA!!!]. Gertrude menyuruh Coy, John dan Stephanie untuk mengikat Sylvia di tempat tidurnya."You can't go to the bathroom, until you've learned not to wet the bed."
Kemudian Gertrude melakukan hal yang benar-benar biadab. Gertrude masih kesal dengan fitnahan yang menyebutkan Paula dan Stephanie merupakan pelacur, dan tentu saja kesalahan tersebut ditimpakan pada Sylvia."You have branded my daughters so I will brand you!" Sylvia merasa kebingungan dengan apa yang dikatakan Gertrude.
Gertrude menyuruh Ricky Hobbs membuat tattoo di tubuh Sylvia, dan Ricky Hobbs setuju, Gertrude memanaskan jarum lalu menggoreskan huruf 'I' kemudian 'M' pada tubuh Sylvia, kemudian tindakan keji itu diteruskan oleh Ricky Hobbs, Paula Beniszewski dan adiknya yang berumur sepuluh tahun Shirley Baniszewski. Lalu mereka memaksa Jenny untuk memukul kakaknya sendiri, namun Jenny menolak dan akhirnya Gertrude menampar wajah Jenny dengan keras. "What are you going to do now Sylvia? You can't get married now, you can't undress in front of anyone. What are you going to do now?" Gertrude mengejek Sylvia didepan Randy Lepper, Shirley Baniszewski, Ricky Hobbs dan Jenny Likens.
Malamnya Sylvia dibanting ke tembok oleh Coy Hubbard, kemudian Jenny menengok Sylvia yang sedang menangis tersedu-sedu. "I'm going to die. I can tell."
Sylvia diperbolehkan untuk tidur di kamar, dan esok siangnya Gertrude dan juga Stephanie memandikannya. Lalu Paula dan Gertrude memaksa Sylvia untuk menulis surat kepada orang tuanya, saat ia mulai menulis surat dengan sapaan "Dear Mom and Dad", Gertrude menghentikannya, ia menyuruh Sylvia untuk mengawali surat tersebut dengan kalimat yang janggal "To Mr. and Mrs. Likens.", rencananya jika terjadi sesuatu pada Sylvia, Gertrude akan memberikan bukti surat tersebut pada pihak kepolisian.
beginilah isi suratnya :
Mr. and Mrs. Likens:
I went with a gang of boys in the middle of the night. And they said that they would pay me if I would give them something so I got in the car and they all got what they wanted ... and when they got finished they beat me up and left sores on my face and all over my body.
And they also put on my stomach, I am a prostitute and proud of it.
I have done just about everything that I could do just to make Gertie mad and cause [sic] Gertie more money than she's got. I've tore up a new mattress and peaed [sic] on it. I have also cost Gertie doctor bills that she really can't pay and made Gertie a nervous wreck and all her kids. . . .
Sylvia kemudian berusaha untuk kabur, ia berhasil untuk sampai di pintu depan, sebelum Sylvia sampai di teras, gertrude menangkapnya dan mendorongnya ke dapur, Gertrude menyuruhnya memakan beberapa roti bakar, tapi Sylvia tidak mampu mengunyahnya, Gertrude memaksa Sylvia untuk memakannya, dia memakai tongkat tirai untuk memukul mulut Sylvia. Setelah itu Gertrude mendorong Sylvia kembali ke basement, John baniszewski [12 tahun] mengikat Sylvia di Basement dan meyakinkan ibunya bahwa Sylvia tidak akan lari kemanapun.
Gertrude kembali mengunjungi Sylvia di Basement sambil membawakan beberapa biskuit, "Give it to the dog, It's hungrier than I am." Sylvia merasa dia tidak bisa melakukan apa-apa lagi, bahkan memakan biskuit pun tidak akan menyelamatkan hidupnya, Gertrude kemudian menonjok perut Sylvia.
Esoknya, tanggal 24 Oktober 1965, Gertrude dan John memukuli gadis itu lagi, Gertrude hampir melempar Sylvia dengan kursi kayu, tapi sebelum mengenai Sylvia, kursi tersebut hancur. Malamnya Sylvia terus dipukuli oleh sekop, tetangga merasa terganggu tapi mereka tidak melaporkan kegaduhan yang terjadi di rumah Gertrude Baniszewski pada pihak berwajib.
Paginya Sylvia di bawa ke atas untuk mandi oleh Stephanie dan Ricky Hobbs. Beberapa saat kemudian keduanya menyadari bahwa Sylvia tidak lagi bernafas, Stephanie berusaha memberikan nafas buatan. It did no good.
Sylvia was dead.
Gertrude menyuruh Ricky Hobbs untuk menelepon polisi, dan sesuai rencananya ia akan memberikan surat yang dibuat oleh Sylvia kepada polisi agar mereka bebas dari tanggung jawab atas kematian Sylvia. Tapi sebelum rencana itu berhasil dilakukan, Jenny Likens yang sedang berkabung atas kematian kakaknya menghampiri kerumunan polisi dan membisikkan sesuatu kepada mereka "Get me out of here and I'll tell you everything."
to be continued....
Gambar pertama adalah Marie baniszewski
Gambar kedua adalah Coy Hubbard
Gambar ketiga adalah Jenny Faye Likens
Sylvia Likens [1949-1965] Part II - The Devil
The Beginning
Sylvia dan Jenny melalui minggu pertama di lingkungan keluarga Beniszewski tanpa masalah, mereka mulai mengenal teman baru dan mulai bersekolah di lingkungan setempat, mereka pergi ke Gereja bersama, mendengarkan musik bersama-sama, menonton televisi, bermain di taman dengan teman - teman mereka, Sylvia pergi ke sekolah bersama Paula dan Stephenie, dan makan satu meja dengan keluarga Beniszewski [walaupun hanya makan biskuit dan roti saja.]. Tapi di minggu kedua, masalah muncul akibat pembayaran orang tua mereka pada Gertrude Beniszewski terlambat, Gertrude berteriak kepada kedua bersaudara tersebut "I took care of you two bitches for nothing!". Gertrude kemudian menghukum mereka dengan mencambuk bokong kedua gadis tersebut dengan sebuah ikat pinggang. Padahal Pembayaran mereka hanya terlambat satu hari.
Minggu berikutnya, muncul cambukan lainnya, karena Gertrude menuduh Sylvia mencuri di sebuah kios. Hari-hari berikutnya pun sama, muncul tiga tudingan yang diarahkan pada Sylvia, tudingan-tudingan tersebut termasuk menuduh bahwa Sylvia selalu berbohong pada Gertrude, dan Sylvia sering mencuri, termasuk mencuri uang Gertrude.
Akhirnya Sylvia dan Jenny mulai memungut tutup botol soda dan menjualnya, lalu uang tersebut diberikan kepada Gertrude untuk menggantikan uangnya yang hilang [ sekali lagi, Sylvia tidak pernah mencuri uang tersebut].
Tidak ada alasan khusus mengapa Gertrude berpikir bahwa perilaku Sylvia buruk. Mungkin ini merupakan pelampiasan dari ketakutan Gertrude akan reputasinya dan anak-anaknya, FYI putri pertamanya, Paula Beniszweski mengalami hal yang sama dengannya yaitu hamil tanpa ikatan perkawinan.
Selama tinggal bersama keluarga Beniszewski, Sylvia selalu pergi ke Gereja bersama keluarga Beniszweski, namun suatu ketika Paula melaporkan pada Gertrude bahwa Sylvia pergi ke suatu perjamuan gereja, lalu saat dia kembali dari perjamuan itu, lagi-lagi Gertrude dan anak-anaknya menghukum Sylvia. Hukuman seperti apa ? Sylvia dipaksa memakan sosis babi dengan berbagai campuran bumbu yang menjijikkan [mirip permainan ksatria yang biasa dilakukan yoga], tentu saja Sylvia muntah dan menolak untuk memakan makanan itu lagi, tapi bukannya iba, Gertrude malah menyuruh Sylvia untuk menjilat kembali muntahannya.
Beberapa hari kemudian, Lester dan Betty Likens berkunjung ke kediaman Gertrude, tapi sayangnya Sylvia maupun Jenny tidak mengatakan apa-apa mengenai perilaku Gertrude, mereka diancam!!!.
Yang dipertanyakan banyak orang saat kasus ini beredar adalah " Mengapa Sylvia tidak kabur saja setelah beberapa hukuman yang dilakukan oleh Gertrude?".
Pernah Sylvia mengajak teman laki-lakinya ke rumah, dan hal itu diketahui oleh Gertrude, Gertrude berteriak "You're going to have a baby!", kemudian wanita gila itu menendang selangkangan Sylvia, dan tentu ini sering kali dilakukan, karena hasil autopsi menyatakan "Sylvia's pubic area was horribly mauled".
Kemudian terdengar kabar bahwa Sylvia mengatakan pada teman-teman di sekolahnya "Stephanie and Paula are prostitutes.". Kabar tersebut terdengar oleh Coy Hubbard, pacar Stephanie, dia mengamuk dan mulai memukuli Sylvia. Coy merupakan pria tampan dengan rambut gelap namun dia memiliki masalah kedisiplinan di sekolahnya.
Muncul lagi berbagai fitnahan, termasuk yang dibuat oleh Gertrude, Gertrude mengadu domba Sylvia dengan anak tetangga bernama Anna Siscoe, Gertrude mengatakan pada Anna bahwa Sylvia menyebut ibunya sebagai pelacur. Gadis kecil tersebut memukuli perut Sylvia, secara spontan Sylvia mencengkram perutnya sambil berkata "Oh.. My baby" [karena perkataannya ini, Gertrude menduga bahwa Sylvia hamil ] - halahh cinta Laura apaaan dong ???
Gertrude dan anak-anaknya terus membuat isu tentang Sylvia, ini merupakan permainan kambing hitam kesukaan mereka.
Mereka seperti mempunyai boneka baru di rumah. Paula sangat menyukai momen dimana dia bisa memukul kepala Sylvia dengan sesuka hati dengan piring, botol ataupun kaleng. Dan setiap harinya terdapat kunjungan dari ramaja sekitar yang dengan senang hati memukul, menendang, atau seperti Coy Hubbard yang menggunakan Sylvia sebagai bantal untuk latihan Judo.
Pada bulan Agustus 1965, Phyllis Vermillion mencari seorang Baby-sitter karena dia setiap hari harus bekerja shift malam, dia menemui Gertrude. Mereka berbincang-bincang mengenai hal-hal umum sebelum Phyllis mengatakan bahwa ingin menitipkan bayinya, namun sebelum dia menyampaikan maksudnya, Phyllis melihat gadis cantik dengan luka hitam disekitar matanya. "That's Sylvia" kata Gertrude sebelum Phyllis mulai bertanya, "I gave her the black eye.". Sesaat setelah Gertrude mengatakan hal itu muncul Paula yang sedang mengisi segelas air panas, kemudian air panas itu di lemparnya ke wajah Sylvia. Setelah itu Phyllis memutuskan untuk mencari Baby-sitter ditempat lain, namun sayangnya apa yang ia lihat di rumah Gertrude tidak ia laporkan ke pihak berwajib.
Jenny berusaha menghubungi kakaknya, Diana Likens, dan melaporkan apa yang terjadi pada mereka. Diana menganggap itu hanya hukuman biasa untuk mereka, tapi karena ia penasaran akhirnya ia mendatangi rumah Gertrude dan bermaksud untuk menengok kedua adiknya. Gertrude lalu menyuruh Diana pergi, dia mengatakan orang tua mereka tidak ingin Sylvia dan Jenny dijenguk oleh siapapun.
to be continued....
Sylvia Likens [1949-1965] Part I - Likens vs Baniszewski
Kisah tragis remaja berusia 16 tahun bernama Sylvia Marie Likens dianiaya oleh ibu asuh [ Gertrude Baniszewski baca : Ban-i-SHEF-ski atau Ban-i-ZOO-ski atau SETAN sekalian ] dengan bantuan 6 anaknya [yang juga keturunan iblis layaknya sang ibu] hingga tewas.
Pembunuhan ini mengguncangkan seantero bumi khususnya warga Indiana, USA.
Siapakah Sylvia Likens ?
Sylvia Likens adalah anak ketiga pasangan Laster dan Betty Likens, dua kakaknya merupakan pasangan kembar “Danny” dan “Diana”, adiknya pun kembar yaitu “Jenny” dan “Benny”. Seperti remaja pada umumnya, Sylvia Likens atau “Cookie” begitulah panggilannya adalah remaja yang suka menari, bernyanyi [pada waktu itu band favoritnya adalah "The Beatles", dan lagu kesukaannya adalah "all the stars in the sky"] dan bermain rollerskate, juga senang ke gereja.
Keluarga Likens adalah keluarga dengan kelas ekonomi menengah dan pernikahan Laster dan Betty pun sering bermasalah. Dan seperti remaja lainnya, Sylvia pun pernah bekerja sebagai baby-sitter.
Siapakah Gertrude Baniszewski ?
Sebelum menikah namanya adalah Gertrude Van Fossan [ nampak keturunan Belanda, no wonder ada bakat penjajah di darahnya ]. Dia lahir di tahun 1929, merupakan anak ketiga dari enam bersaudara yang berasal dari “Lower-Class Family”. Ia lebih dekat dengan sang Ayah dibandingkan dengan ibunya, karena itu ia mengalami trauma saat ayahnya meninggal karena serangan jantung saat umurnya 11 tahun.
Gertrude keluar dari sekolah saat menikah dengan John Beniszweski dan hamil setelahnya. Gertrude dan John Beniszweski memiliki 4 anak namun pernikahan mereka hanya bertahan selama satu dekade. Sesaat setelah bercerai dengan John Beniszweski, Gertrude menikah lagi dengan Edward Guthrie, namun pernikahan mereka hanya bertahan selama 3 bulan, Edward menolak untuk bertanggung jawab mengurus anak-anak Gertrude yang tentu saja bukan anaknya. Tak lama setelah itu Gertrude dan John Beniszweski menikah lagi dan dikaruniai dua anak [LAGI!!], tapi lagi-lagi mereka bercerai. Namun setelah perceraian keduanya dengan John Beniszweski dia dekat dengan seorang pria yang jauh lebih muda darinya, yaitu Dennis Lee Wright yang berumur 23 tahun, sementara pada saat itu Gertrude berusia 37 tahun [ ya kaya Raffi Ahmad-Yuni Shara lah .. ]. Walaupun umur mereka ga match tapi mereka hidup bersama, Gertrude hamil dua kali, namun mengalami keguguran di kehamilan pertamanya. Gertrude melahirkan anak ketujuhnya dan sekaligus anak pertama dari Dennis Lee Wright, bayi tersebut diberi nama Dennis Jr. Namun setelah itu Dennis Lee Wright melarikan diri.
[FYI, selama hidupnya, Getrude mengalami 13 kehamilan dengan enam diantaranya mengalami keguguran. BUSET!]
Kondisi kesehatan Gertrude tidak terlalu baik, karena dia mengidap asma, bronchitis, dan nervous tension. Begitupun dengan kondisi perekonomiannya, ia harus mengatur sedikit uangnya untuk kehidupannya bersama tujuh anaknya, dia menjual jasa dalam menyetrika dan mengurus anak. Gertrude menyembunyikan rahasia bahwa anak ketujuhnya adalah anak ilegal atau lebih umum di Indonesia sebagai “anak haram”. Namun karena pria terakhir dalam hidupnya adalah Dennis Lee Wright, maka dia menamakan dirinya sebagai “Mrs Wright”.
Sylvia’s story called The Torturing Death of Sylvia Marie Likens.
Pada bulan Oktober tahun 1965, polisi di Indianapolis menerima telepon dari seseorang yang mengatakan bahwa seorang gadis telah meninggal, telepon tersebut berasal dari telepon umum. Penelepon adalah seorang remaja berusia <15 style="color: rgb(255, 0, 0);">“I’M A PROSTITUTE AND PROUD OF IT!” diperutnya, dan bukan hanya itu saja tapi juga terdapat angka tiga berukuran besar di dadanya. Kejahatan itu dilakukan oleh sekelompok remaja dan anak kecil dengan Gertrude Beniszweski sebagai pencetus kejahatan tersebut. Sylvia dan adiknya Jenny Faye Likens [yang mengidap polio dengan penopang di kakinya], sejak awal July 1965 diasuh oleh seorang janda beranak tujuh tersebut. Laster dan Betty Likens menitipkan kedua anaknya karena mereka merupakan pekerja carnival yang harus ke beberapa tempat untuk sementara waktu.
to be continued ….